Maka saat ini untuk para peneliti menganalisis kesehatan 32 orang yang dimana itu semua adalah telah kehilangan pasangannya selama 89 hari. Selain itu bahwa dimana mereka juga menganalisis 33 orang yang sehat. Kedua dari kelompok ini dites karena dimana pada darahnya dan memang saat ini sudah mulai diminta mengisi kuesioner. Sebanyak 78 persen partisipan merupakan perempuan, dan 22 persennya laki-laki.
Selain sitokin dimana saat ini untuk para peneliti juga secara perlahan untuk mulai dengan mengukur variabilitas detak jantung partisipan. Ini semua tentu saja adalah dengan merupakan pengukuran waktu antara setiap detak jantung yang dilakukan untuk mengetahui tentang apakah ada kelainan kardiovaskular pada jantung orang tersebut.
Hasilnya menurut Casino Online bahwa dimana semua itu adalah memang dengan mulai menunjukkan, kelompok partisipan yang barusaja untuk saat ini akan ditinggalkan pasangannya, memiliki kesehatan yang lebih buruk dibanding grup satunya. Kadar sitokin yang dimana saat ini tentu saja ada pada para janda, 5 sampai 7 persen lebih tinggi. Sementara saat ini tentu saja secara perlahan akan ada variasi detak jantungnya 47 persen lebih rendah.
2. Tingkat Depresi
Menurut Casino Online bahwa dimana saat ini idak hanya itu kadar gejala depresi partisipan yang kehilangan pasangannya juga terlihat bahwa untuk saat ini sudah lebih tinggi 20 persen dibanding mereka yang tidak. Maka saat ini dari Dr. Ellen Carni, psikolog dari New York yang dimana terlihat sekali bahwa memang dengan spesialisasi membantu pasien yang pernah mengalami kehilangan semua itu tentu saja secara perlahan dapat menjelaskan bahwa ia tidak terlalu kaget dengan hasil studi tersebut.