Indonesia Belajar dari Korea Selatan Soal Taksi Online | Sabung Ayam | Judi Sabung Ayam
[ 14-04-2018 ]

Indonesia Belajar dari Korea Selatan Soal Taksi Online | Sabung Ayam | Judi Sabung Ayam


Judi Sabung Ayam - Pemerintah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mempelajari tentang masalah taksi dari Korea Selatan dinilai sebagai negara yang berhasil menerapkan dua jenis taksi konvensional dan daring. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub yakni Budi Setiyadi menghadirkan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi dalam diskusi di Jakarta.

Umar Hadi mejelaskan ada dua solusi yang dilakukan di Korea Selatan yaitu solusi regulasi dan solusi teknologi. "Dari segi regulasi di Korea Selatan itu taksi diposisikan sebagai pelengkap, bisa menggunakan pribadi dan melayani komuter, digandengkan dengan solusi teknologi yang menyediakan aplikasi gratis bagi taksi-taksi konvensional sampai sekarang keseimbangan masih terjaga." Katanya kepada Sabung Ayam.

Dari Laporan yang di terima Judi Sabung Ayam , bahwa perusahaan aplikasi Kakao telah menyediakan aplikasi gratis bagi para taksi konvensional dan taksi daring hanya boleh beroperasi pada jam-jam sibuk atau jam berangkat dan pulang bekerja. 

Umar menyebutkan sebanyak 96 persen taksi konvensional sudah menggunakan aplikasi tersebut, dan terhitung 18 juta pengguna sudah terdaftar di jasa daring tersebut serta sudah ada 1,5 juta panggilan setiap harinya, seperti yang di kutip dari Sabung Ayam.

Dari segi tarif itu tidak terlalu jauh berbeda antara taksi daring dan konvensional, yang membedakan adalah penggunaan aplikasi yang memudahkan konsumen. "Undang-Undangnya baru dibuat 2017, kalau pakai Kakao itu pakai taksi meter biasa dan tidak jauh berbeda." katanya.

Direktur Angkutan dan Multimoda Kemenhub Cucu Mulyana menuturkan tidak ada perbedaan yang signifikan dari segi peraturan, baik di Indonesia maupun di Korea Selatan untuk mengatur taksi daring. Hanya saja, dia menambahkan, untuk aplikasi di Korea Selatan diberikan gratis, sedangkan di Indonesia sistem bagi hasil atau "profit sharing" 20 persen untuk aplikator dan 80 persen untuk pengemudi, di lansir dari Judi Sabung Ayam.

"kalaupun berbeda tidak jauh prinsipnya di sana itu istilahnya benar-benar gratis aplikasinya, kita 'profit sharing' 20 persen."oleh Karena itu hampir seluruh pengemudi taksi konvensional menggunakan aplikasi tersebut dan menciptakan keseimbangan , katanya kepada Sabung Ayam.