Jika Saya Terbunuh , Tuduhan Presiden Filipina Kepada CIA | Sabung Ayam | Judi Sabung Ayam
[ 06-04-2018 ]

Jika Saya Terbunuh , Tuduhan Presiden Filipina Kepada CIA | Sabung Ayam | Judi Sabung Ayam


Judi Sabung Ayam - Presiden Filipina yakni Rodrigo Roa Duterte telah kembali menyerang pemerintahan Amerika Serikat (AS). Mantan Wali Kota Davao City itu mengatakan bahwa Negeri Paman Sam tidak pernah menepati janjinya. Ia juga yakin Badan Intelijen AS atau CIAtengah menyusun rencana untuk menyingkirkannya.

Dalam pidato di Manila, Duterte menyerang AS karena menunda rencana penjualan senjata api ke Filipina dengan alasan hak asasi manusia (HAM). Menurut duterte Washington telah mengingkari janji pernah diucapkan sebagai sekutu, di kutip dari Sabung Ayam.

“Faktanya Amerika sama sekali tidak bisa menepati kata-katanya.” kata Rodrigo Duterte, melansir dari Judi Sabung Ayam , pada hari ini. Pernyataan tersebut diungkapkan sebagai pembelaan atas keputusan membeli senjata dari China dan Rusia.

Menurut Presiden Filipina kalau orang AS hanya omong kosong, Istilah itu digunakan oleh Duterte untuk menggambarkan pemerintah AS di bawah Barack Obama. Ia juga mengejek Obama sebagai pribadi kurang ajar, mengutip dari Sabung Ayam.

“Setidaknya kalau pesawat saya meledak atau jika ada bom yang meledak, Anda mungkin bisa bertanya kepada CIA.” Kata Presiden Rodrigo Duterte kepada Judi Sabung Ayam di hadapan para petani dan nelayan yang datang ke Istana Malacanang, Manila.

Pernyataan Presiden filipina tersebut bukan tuduhan pertama kalinya terhadap CIA. Pada awal Tahun 2016 mantan pengacara itu mengaku telah menerima laporan adanya dugaan rencana CIA untuk membunuhnya. Pria yang berusia 72 tahun itu juga pernah mengatakan pada Tahun 2017 jika dirinya terbunuh, maka Amerika ada di belakang rencana pembunuhan tersebut.

Tuduhan Duterte kepada CIA pun cukup beragam. Ia menuduh badan intelijen itu berada di balik kegagalan serbuan ke pemberontak pada 2015 yang menewaskan 44 orang anggota satuan khusus Kepolisian Filipina. Pria berjuluk Digong itu juga menuduh CIA mendanai media Rappler yang kerap mengkritik dirinya, menyadur dari Sabung Ayam.