|
|||||||||||
[ 24-03-2018 ]
Perusahaan besar Tarik Iklan dari Facebook | Judi Online IndonesiaJudi Online Indonesia - Perusahaan besar seperti Commerzbank dan Mozilla telah menutup iklannya di Facebook pasca data bisa diakses para pembuat perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia itu kehilangan pangsa pasar sampai $45 miliar (Rp 827,2 triliun) pekan ini. "kita menahan iklan kita di Facebook. Keamanan mereka dan perlindungan data sangat penting untuk kita," ucap Uwe Hellmann, Kepala Strategi Brand Commerzbank kepada harian Handelsblatt pada hari Kamis lalu, yang dikutip bersama tim Judi Online Indonesia Sebuah tulisan di situs blog Mozilla menyatakan pihaknya akan menutup iklan sampai Facebook mengambil tindakan untuk memperkuat peraturan privasi dasarnya. "Mozilla menghentikan sementara iklan kita di Facebook," kata tulisan itu. "Sementara kita yakin masih ada banyak yang harus dipelajari, kita menemukan bahwa aturan dasar [Facebook] saat ini membuka akses untuk data yang sangat banyak, khususnya yang berkaitan dengan aturan pada aplikasi pihak ketiga." Dewan periklanan Inggris ISBA dijadwalkan bertemu Facebook pada hari Jumat (23/3/2018), mengeluarkan sebuah pernyataan tentang dugaan penggunaan data Facebook untuk target politik yang "sangat mengkhawatirkan". Lebih dari 50 juta profil Facebook dibuat oleh sebuah aplikasi untuk data, yang kemudian meneruskan informasi itu ke konsultan politik Cambridge Analytica. Hal itu memperkuat kekhawatiran tentang kemungkinan data yang digunakan untuk mencoba mempengaruhi hasil pemilu kepresidenan AS di tahun 2016 dan pemilihan Brexit. CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf pada hari Rabu (21/3/2018) karena pelanggaran kepercayaan dan berkata Facebook akan menginvestigasi semua aplikasi yang memiliki akses ke data dalam jumlah besar. ISBA akan mendesak informasi lebih rinci dari Facebook tentang investigasi ini selama pertemuan hari Jumat, kata Direktur "kita ingin memahami lingkup penyelidikan yang diumumkan Mark Zuckerberg kemarin. kita ingin kepastian bagi anggota kita bahwa [penyelidikan] itu akan sampai ke masalah dasar dan implikasi ke publik dan pengiklan." Judi Online Indonesia |
|||||||||||