3 Syarat yang Harus di Penuhi Untuk Menjadi Cawapres Jokowi | Sabung Ayam | Judi Sabung Ayam
[ 28-02-2018 ]

3 Syarat yang Harus di Penuhi Untuk Menjadi Cawapres Jokowi | Sabung Ayam | Judi Sabung Ayam


Judi Sabung Ayam - Dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau (PDIP) kepada Presiden Joko Widodo untuk mencalonkan dirinya kembali di Pemilihan Presiden ataun (Pilpres) 2019 mendatang semakin meningkatkan kekuatan Kepala Negara di Pilpres 2019. 

Bukan Hanya PDIP, juga sudah ada empat partai politik yang telah mendukung Jokowi maju kembali, yakni Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura. Kini, Jokowi telah dihadapkan pada banyaknya wacana siapa yang pas untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) yakni Syarif Hidayatulla Jakarta yakni Adi Prayitno mengatakan setidaknya ada tiga syarat bagi siapa pun untuk bisa mendampingi Presiden Joko Widodo sebagai cawapres di Pilpres 2019 nanti. yang pertama adalah tokoh tersebut harus bisa mendongkrak kemampuan Jokowi. Menurut Adi, kemampuan Jokowi meski terbilang masih menjadi yang tertinggi namun masih belum bisa mencapai level aman, di kutip dari Sabung Ayam.

"Kemampuan yang di miliki Jokowi yang memiliki 52 persen belum juga sampai pada level sangat aman. Ukuran incumbent, minimal elektabilitasnya 60% untuk mengunci kejaran kandidat lain," ujar Adi kepada Judi Sabung Ayam , pada hari ini 28 Februari 2018.

Kedua, Adi melanjutkan kriteria calon wakil Presiden Joko Widodo harus menganut kelompok Islam yang kuat. Hal ini karena sentimenya populisme Islam cukup massif saat ini. Setidaknya masih ada  kelompok Islam ini untuk memproteksi Jokowi dari isu-isu Islam yang rentan untuk di serang.
 
Syarat Terakhir Adi menyarankan kepada Jokowi untuk memilih pendampingnya kembali dari luar Jawa sehingga bisa menyasar pemilih non-Jawa. Saat ini, Jusuf Kalla yang menjadi Wakil Presiden dan merupakan politikus sekaligus pengusaha yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, dilansir dari Sabung Ayam.

"Model ini biasanya bisa menjadi pakar politik kita yang masih tradisional yang melihat betapa pentingnya komposisi capres dan cawapres dari Jawa dan non-Jawa," tutur Adi Kepada Judi Sabung Ayam.

Namun, bila Jusuf kala harus mencalonkan diri kembali, maka ia akan menemui hambatan pada konstitusi di mana seseorang hanya boleh menjabat sebanyak dua periode saja.

"masalahnya , dalam Undang-undang tidak disebutkan secara jelad apakah ketentuan menjabat dua kali itu terjadi berturut selama 2 periode atau dalam rentan waktu yang berbeda. " tuturnya.

Sebelumnya politikus PDI Perjuangan yakni Puan Maharani membenarkan, pihaknya tengah mencari kriteria yang cocok untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 mendatang.

Puan  Maharani mengatakan bahwa PDIP memiliki kriteria yang disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi telah menyampaikan kriteria yang cocok untuk mendampinginya sebagai petahanan. Salah satunya yaitu mampu menjaga keseragaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan juga memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi , demikian Artikel dari tim Sabung Ayam.