Dedi Mulyadi Borong Petai Ketika Berada di Pasar Renggasdengklok | Tembak Ikan Online | Tembak Ikan
[ 21-02-2018 ]

Dedi Mulyadi Borong Petai Ketika Berada di Pasar Renggasdengklok | Tembak Ikan Online | Tembak Ikan

Tembak Ikan Online - Dedi Mulyadi, Calon Wakil Gubernur Jawa Barat kembali melanjutkan blusukan bertemu dengan warga ke Pasar Renggasdengklok, Kabupaten Karawang, pada Rabu 21 Februari 2018.

Dedi Mulyadi memborong beberapa ikat petai dari seorang pedagang serta spontan memberikan kepada para pembeli yang tengah berada di sampingnya.

"Siapa yang ingin petai, ini ada untuk lalapan ibu bapak makan di rumah nanti," jelas Dedi kepada Tembak Ikan sesaat tiba di pasar tradisional itu.

Dedi menyusuri setiap gang sempit pasar itu serta membuat warga pasar berkerumun meminta foto bersama ataupun sekadar menyapa serta berbincang. Dalam kesempatan tersebut, Dedi menyayangkan mengenai kondisi pasar tradisional di Karawang yang kurang tertata serta semerawut.

"Ini pasar banyak pedagang serta pembelinya dan menjadi salah satu PAD daerah. Tapi kok ke pasar ini seperti pergi ke sawah, laledok (kotor)," ungkap dia kepada Tembak Ikan Online sembari dibarengi teriakan setuju warga pasar yang hadir.

Menurut Dedi Mulyadi, sudah menjadi kewajiban dari pemerintah untuk menata kawasan pasar agar tertata dengan rapi. Pemerintah wajib memberi kenyamanan bagi para penjual, pembeli serta warga sekitar pasar.

"Nanti ke depannya pasar-pasar harus terlihat bersih, tidak kotor, tertata serta nyaman," ungkapnya kepada Tembak Ikan.

Selain itu, Dedi Mulyadi pun menilai selama ini harga bahan pokok selalu mengalami kenaikan. Seperti harga beras, dia pun menilai ada kesalahan dalam pola distribusi serta kebiasaan upah buruh petani zaman dulu dengan bagi hasil padi diganti dengan uang. Kalau uang dapat cepat habis karena dibelikan beras yang harganya sudah mahal di pasaran.

"Ini juga merupakan puncak permasalahan pola distribusi padi sehingga beras menjadi mahal. Padi dibawa ke kota menjadi mahal karena tingginya ongkos distribusi padi. Setelah mahal, beras lalu dibeli lagi oleh buruh tani di kampung. Dan, di lumbung beras seperti Karawang serta Indramayu, beras malah mahal serta sulit didapatkan oleh para buruh tani itu sendiri," ujar Dedi kepada Tembak Ikan Online.

Sementara itu, Yanto, Koordinator Pasar Renggasdengklok, Karawang, membenarkan mengenai kondisi pasar yang semerawut serta tidak nyaman bagi pedagang serta pengunjungnya. Solusi yang ditawarkan mantan bupati Purwakarta 2 periode itu pun disambut dengan gembira oleh warga pasar.

"Saya sungguh berterima kasih kepada Pak Dedi, karena sudah mau melihat langsung serta berkeliling di sekitar pasar ini. Kami pun mendengar solusi yang diberikan oleh beliau menjadi bahagia," pungkasnya kepada Tembak Ikan.