|
|||||||||||
[ 12-01-2018 ]
Vibrator Akan Sangat Berbahaya Jika Terus Menerus Digunakan | Judi Online IndonesiaJudi Online Indonesia - Dari beberapa kedokteran seks menyarankan dalam menggunakan mainan seks untuk memberikan sensasi dalam kehidupan seks. Namun baru termuncul studi terbaru menyatakan keseringan memakainya tak baik bagi kesehatan vagina wanita. Kondisi yang dimaksud adalah di mana kemaluan wanita akan mengalami mati rasa akibat penggunaan mainan seks, yang paling teratas dalam studi adalah pemakaian vibrator yang terlalu sering. Diperkirakan sekitar 11 persen wanita pengguna vibrator akan mengalaminya Studi lain dari kedokteran seks bersama tim Judi Online Indonesia juga menyebut hanya 3 persen wanita yang menyadari penurunan kepekaan alat vital akibat penggunaan vibrator. Demikian seperti dirangkum nya lain dari masalah kepekaan ,sindrom ini biasanya tak berlangsung lama. Studi lain yang dipublikasikan menemukan, efek vibrator ini biasanya akan 'luntur' dengan sendirinya dalam waktu beberapa jamnya. Hal ini diperkuat dengan data yang dikumpulkan peneliti dari Idaho State University di mana hanya sekitar 0,5 persen wanita yang melapor kemaluannya menjadi mati rasa lebih dari satu hari. Hilangnya kepekaan pada Miss V diyakini para pakar dapat berdampak pada sulitnya mencapai orgasme. Namun ada juga yang berpendapat lain. Para pecinta vibrator bisa saja menjadi ketergantungan pada sensasi yang dihasilkannya sehingga mereka lebih memilih 'seks sendiri' ketimbang bersama pasangan. Lantas bagaimana mencegahnya? Kuncinya hanya pada kehati-hatian saat menggunakan vibrator. Pertama, jangan terlalu menekan vibrator untuk masuk ke dalam vulva dan klitoris. Kedua, tentu saja jangan terlalu sering memakai vibrator. Dokter juga menyarankan agar sex toys digunakan dalam batas wajar saja, artinya hanya sebagai variasi. Bila sex toys digunakan secara berlebihan, atau fantasi seksual yang dimiliki individu ketika memakai sex toys menjadi obsesi tersendiri, maka tidak menutup kemungkinan ini bisa mengganggu kehidupan seksual yang bersangkutan. "Selama tidak obsesif, tidak mengganggu kesehatan. Tapi kalau tidak obsesif ya tidak apa-apa," jelas dr Nugroho Setiawan, SpAnd dari RSUP Fatmawati kepada tim Judi Online Indonesia |
|||||||||||