Tembak Ikan Online - Pemerintah Filipina melakukan penyelidikan terhadap program imunisasi Demam Berdarah Dengue yang melibatkan sekitar 730.000 anak, setelah sebuah perusahaan farmasi mengumumkan pemberian vaksin tersebut bisa mengakibatkan risiko kesehatan.
Minggu lalu perusahaan farmasi Prancis Sanofi, memberitahukan vaksin yang diproduksi pihaknya dapat memperburuk kondisi kesehatan orang-orang yang belum pernah terjangkit demam berdarah.
Akibatnya, program imunisasi ini dihentikan sementara pada hari Jumat, (1/12) lalu.
Penyakit demam berdarah ini telah menjalari lebih dari sekitar 400 juta orang dalam setahun di seluruh dunia.
Penyakit yang ditularkan melalui nyamuk ini adalah penyebab utama penyakit serius dan kematian di kalangan anak-anak di beberapa negara Asia, termasuk Negara Indonesia, dan Negara Amerika Latin, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti yang dilansir Tembak Ikan Online.
Perusahaan Sanofi mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada hari Senin bahwa, tidak ada laporan kematian terikat pemberian vaksin demam berdarah di Filipina.
"Sejauh yang kami ketahui, tidak ada kematian yang dilaporkan terkait dengan vaksinasi demam berdarah," kata direktur medis perusahaan Ruby Dizon kepada wartawan Tembak Ikan pada hari Senin (4/12).
"Tentu saja, kami meyakinkan akan terus melanjutkan pengawasan, kami bekerja sama dengan Departemen Kesehatan (DOH), untuk memastikan program imunisasi ini terpantau."Ujarnya kepada Tembak Ikan.
Juru Bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque pada hari Senin mengatakan bahwa "orang-orang diminta untuk tidak panik terkait vaksin demam berdarah" karena pemerintah sedang menyelidiki dan menganalisi masalah ini.
Vaksin Dengvaxia keluaran perusahaan farmasi Sanofi adalah vaksin dengue pertama telah mendapat izin untuk diberikan kepada masyarakat.
Namun perusahaan tersebut mengatakan bahwa penelitian jangka panjang yang baru menunjukkan, vaksin tersebut bagus dan ampuh untuk orang-orang yang pernah terjangkit DB sebelumnya, namun sangat berisiko bagi mereka yang belum pernah mengidap demam berdarah.
"Bagi mereka yang sebelumnya belum terinfeksi virus dengue, analisis tersebut menemukan bahwa dalam jangka panjang, berbagai penyakit dapat terjadi setelah vaksinasi dengue," kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan kepada Tembak Ikan.
Perusahaan tersebut mengatakan akan meminta otoritas kesehatan untuk terus mengontrol informasi terbaru yang akan diberikan kepada para dokter dan pasien yang menggunakan dengan vaksin tersebut, Tembak Ikan Online.
Minggu lalu perusahaan farmasi Prancis Sanofi, memberitahukan vaksin yang diproduksi pihaknya dapat memperburuk kondisi kesehatan orang-orang yang belum pernah terjangkit demam berdarah.
Akibatnya, program imunisasi ini dihentikan sementara pada hari Jumat, (1/12) lalu.
Penyakit demam berdarah ini telah menjalari lebih dari sekitar 400 juta orang dalam setahun di seluruh dunia.
Penyakit yang ditularkan melalui nyamuk ini adalah penyebab utama penyakit serius dan kematian di kalangan anak-anak di beberapa negara Asia, termasuk Negara Indonesia, dan Negara Amerika Latin, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti yang dilansir Tembak Ikan Online.
Perusahaan Sanofi mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada hari Senin bahwa, tidak ada laporan kematian terikat pemberian vaksin demam berdarah di Filipina.
"Sejauh yang kami ketahui, tidak ada kematian yang dilaporkan terkait dengan vaksinasi demam berdarah," kata direktur medis perusahaan Ruby Dizon kepada wartawan Tembak Ikan pada hari Senin (4/12).
"Tentu saja, kami meyakinkan akan terus melanjutkan pengawasan, kami bekerja sama dengan Departemen Kesehatan (DOH), untuk memastikan program imunisasi ini terpantau."Ujarnya kepada Tembak Ikan.
Juru Bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque pada hari Senin mengatakan bahwa "orang-orang diminta untuk tidak panik terkait vaksin demam berdarah" karena pemerintah sedang menyelidiki dan menganalisi masalah ini.
Vaksin Dengvaxia keluaran perusahaan farmasi Sanofi adalah vaksin dengue pertama telah mendapat izin untuk diberikan kepada masyarakat.
Namun perusahaan tersebut mengatakan bahwa penelitian jangka panjang yang baru menunjukkan, vaksin tersebut bagus dan ampuh untuk orang-orang yang pernah terjangkit DB sebelumnya, namun sangat berisiko bagi mereka yang belum pernah mengidap demam berdarah.
"Bagi mereka yang sebelumnya belum terinfeksi virus dengue, analisis tersebut menemukan bahwa dalam jangka panjang, berbagai penyakit dapat terjadi setelah vaksinasi dengue," kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan kepada Tembak Ikan.
Perusahaan tersebut mengatakan akan meminta otoritas kesehatan untuk terus mengontrol informasi terbaru yang akan diberikan kepada para dokter dan pasien yang menggunakan dengan vaksin tersebut, Tembak Ikan Online.