Brock Franklin Divonis Penjara Selama 472 Tahun | Bandar Togel Terpercaya | Bandar Togel Online
[ 23-11-2017 ]

Brock Franklin Divonis Penjara Selama 472 Tahun | Bandar Togel Terpercaya | Bandar Togel Online


Bandar Togel Terpercaya - Seorang gembong sindikat penyelundupan manusia asal Colorado, Amerika Serikat mendapat ketentuan hukuman penjara selama 472 tahun. Ini merupakan hukuman penjara terlama untuk kasus penyelundupan manusia dalam sejarah Amerika Serikat.

Brock Franklin divonis penjara selama 472 tahun oleh pengadilan Colorado karena menjalankan sindikat prostitusi yang memangsa anak-anak perempuan dan wanita muda. Pria berusia 31 tahun itu telah dinyatakan bersalah atas 30 kasus termasuk penyelundupan manusia, eksploitasi seksual anak, prostitusi anak dan penculikan, seperti yang dilansir Bandar Togel Terpercaya.

Para jaksa menyatakan, Franklin mengkomsumsi obat-obatan dan kekerasan untuk mengendalikan para korbannya dan secara rutin memaksa mereka berhubungan seks dengannya. Franklin juga menjual mereka sebagai prostitusi lewat internet, seperti yang diliput Bandar Togel Online.

"Hukuman 400 tahun penjara mengirimkan pesan kuat ke seluruh negeri bahwa kita tidak akan mentolerir bentuk kekerasan pada wanita dan populasi rentan ini," kata Janet Drake dari kantor Kejaksaan Umum Colorado seperti dikutip Bandar Togel Online, Kamis (23/11/2017).

Kejahatan-kejahatan tersebut terjadi di berbagai hotel di wilayah Denver.

Dalam persidangan yang diadakan pada Selasa (21/11) sore waktu setempat, jaksa membacakan 2 surat dari korban-korban Franklin. "Setiap pagi aku bangun, aku harus mengingatkan diri aku bahwa terdakwa tidak akan bisa lagi menyakiti aku," demikian surat salah 1 korban berinisial DY. Korban juga menyebutkan tentang gangguan stres pasca trauma (PTSD), kecemasan dan depresi yang dialaminya akibat perbuatan Franklin, seperti yang dilansir Bandar Togel Online.

Tim pengacara Franklin sempat meminta hukuman minimum yakni 96 tahun penjara, akan tetapi jaksa dan para korban menuntut hukuman yang lebih berat.

"Dia pantas menghabiskan setiap menit di balik tembok itu," kata Brehannah Leary, seorang korban Franklin yang ikut bersaksi di pengadilan kepada Bandar Togel Terpercaya.