Bandar Slot Games - Seorang remaja di India akhirnya ditangkap setelah terbukti membunuh seorang bocah berusia 7 tahun yang satu sekolah dengannya. Anehnya, pembunuhan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menunda pelaksanaan ujian di sekolah itu.
Seperti dilansir Slot Games, pada Kamis 9 November 2017, remaja putra berusia 16 tahun tersebut nekat untuk membunuh adik kelasnya di sebuah sekolah swasta dekat New Delhi, pada bulan September lalu. Penyelidikan kasus ini masih terus berlanjut hingga kini.
Kepolisian setempat awalnya melakukan penahanan seorang kondektur bus terkait dengan pembunuhan tersebut. Kondektur bus itu mengaku bahwa dirinya yang membunuh bocah 7 tahun tersebut setelah dia melawan saat akan dicabuli.
Namun tim penyidik federal mempunyai bukti kredibel yang menunjukkan bahwa remaja 16 tahun tersebut sebagai pelaku pembunuhan. Remaja yang tidak disebut namanya tersebut dijuluki oleh penyidik sebagai 'remaja yang lemah secara akademis'. Motif remaja tersebut disebut sangat kuat.
"Motifnya untuk menunda ujian serta pertemuan orang tua-guru yang mau digelar," sebut tim penyidik federal kepada Bandar Slot Games.
"Dia mengaku hal tersebut saat diinterogasi, bahwa dirinya memang ingin meliburkan sekolah untuk menghindari ujian serta pertemuan (orang tua-guru)," ujar juru bicara Biro Investigasi Pusat (CBI), RK Gaur, kepada Slot Games.
Akibat tindakannya tersebut, menurut informasi yang didapatkan Bandar Slot Games, remaja ini nantinya akan dijebloskan ke tahanan khusus remaja sembari menunggu proses persidangannya berlangsung. Sementara itu kondektur bus akan tetap berada dalam penahanan sampai dia dibebaskan dari segala tuduhan oleh pengadilan setempat.
Kasus pembunuhan ini telah menjadi pemberitaan utama di India serta memicu kekhawatiran di kalangan orang tua murid.
Menurut Slot Games, sekolah-sekolah swasta saat ini banyak muncul di kawasan kelas menengah di India. Sekolah seperti itu mampu mengangkat wibawa dengan mengandalkan prestasi akademis yang cukup bagus. Namun terkadang, para siswa di sekolah itu mengalami tekanan besar untuk mendapatkan nilai yang bagus. Para pakar menilai bahwa situasi ini akhirnya memicu stres parah dan bahkan gangguan mental di kalangan para remaja.