|
|||||||||||
[ 26-10-2017 ]
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ditugaskan Mengawasi Persiapan Asian Games | Judi Casino Online | Casino OnlineJudi Casino Online - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bertugas memantau federasi olahraga yang tengah menghadapi Asian Games 2018. Sanggupkah? KONI memiliki beberapa catatan buruk saat menjadi pelaksana Pekan Olahraga Nasional (PON) 2017 Jawa Barat. Pesta olahraga antarprovinsi empat tahunan itu sangat kacau dengan sejumlah tindakan tak sportif di arena. Juga cerminan ketidaksiapan tuan rumah menggunakan teknologi berstandar internasional,misalnya seperti pada cabang olahraga sepatu roda seperti yang rangkum Casino Online. Kini, KONI kembali lagi dilibatkan secara langsung untuk memantau persiapan atlet elite menuju Asian Games 2018. Sebelumnya, tugas tersebut diemban oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas. Selama ini, KONI yang bertugas menjadi distributor atlet elite kepada Satlak Prima bersama PB/PP. Keputusan yang di ajukan pemerintah itupun dinilai cukup berisiko. Apalagi, Asian Games 2018 tinggal sembilan bulan lagi. "Kami sudah memiliki organisasi. Jadi, nanti kami akan melakukan pendidikan dan penataran (FGD) setiap dua minggu sekali, kemudian meng-upgrade sumber daya manusianya terutama masalah pelatih wasit dan juri," kata kata Ketua KONI Tono Suratman di kawasan GBK pada Jumat (20/10/2017) kepada Judi Casino Online. "Kami kan tidak mempunyai wasit dan juri. Apakah, nanti kalau dipertandingkan itu tidak memiliki dampak positif sehingga harus buat itu. Makanya, harus punya sertifikat internasional dan Asia sehingga mereka bisa duduk sebagai wasit dan juri. Ini kan baru 0,02 persen yang dimiliki Indonesia. Itulah tugasnya KONI. Saya percaya dan yakin itu tugas saya dan saya senang dengan tantangan," ucap Tono kepada Casino Online Tono, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Panglima Daerah Militer VI/Tanjung Pura itu, juga tidak khawatir dengan lokasi pelatnas yang terpencar dan sering dikeluhkan oleh pelatih. Dia yakin infrastruktur mencukupi untuk menggeber pelatnas sehingga target sepuluh besar Asian Games 2018 akan tercapai,"ujar tono kepada media Judi Casino Online. "Infrastruktur kami kan sebelum sudah ada. KONI itu sudah sangat berpengalaman sejak SEA Games, akademinya, apalagi pemimpin-pemimpin kami kan hampir boleh dikata sudah tujuh tahun mengelola dan bersama-sama berhubung dengan cabor. Sehingga kami berpendapat itu akan menjadi kepedulian terhadap kita," katanya kepada Casino Online. |
|||||||||||