Ini Alasan Anak Remaja Sering Tidur Telat dan Bangun Kesiangan | Tembak Ikan Online | Tembak Ikan
[ 25-10-2017 ]

Ini Alasan Anak Remaja Sering Tidur Telat dan Bangun Kesiangan | Tembak Ikan Online | Tembak Ikan

Tembak Ikan Online - Anak remaja sering tidur telat dan bangun di siang hari. Walaupun ini merupakan kesalahan mereka sendiri, namun ada alasan lain mengapa hal ini menjadi kebiasaan di kalangan remaja.


Menurut Tembak Ikan, pada beberapa titik selama masa remaja, otak mengalami dekonstruksi, yang artinya pada saat tersebut koneksi otak rusak, ritme otak terganggu serta pusat otak tidak berfungsi. Kehilangan fungsi otak ini pada beberapa titik dapat mengganggu jam tubuh mereka.

Walaupun satu hari tetap 24 jam, namun antara siang dan malam tidak sinkorn, hal ini yang membuat remaja tidak mau tidur sampai tengah malam serta bangun pagi-pagi sekali. Demikian seperti dikutip dari Tembak Ikan, pada Rabu 25 Oktober 2017.

Bagi hampir pada semua remaja, sekresi hormon melatonin tidak dapat keluar sampai sekitar jam 11 malam dan berlanjut sampai sekitar jam 8 pagi. Ini berarti bahwa kebanyakan remaja tidak dapat tidur sampai hormon ini dilepas serta bangun sampai melatonin kembali ditahan. Pola tersebut terjadi sampai usia 20-an.

Jadi menurut Tembak Ikan Online, pola tidur yang unik dari remaja tersebut benar-benar di luar kendali mereka. Sayangnya, jadwal biologis otak remaja ini bertentangan dengan jadwal sekolah mereka. Akibatnya, anak remaja kerap alami masalah akibat kurangnya jam tidur.

Sementara itu menurut Tembak Ikan, ada konsekuensi serius yang dapat terjadi jika remaja kurang tidur, tepatnya jika remaja tidur kurang dari delapan jam per malam. Dampak dari kurang tidur dapat memicu dorongan untuk konsumsi alkohol, merokok, juga untuk konsumsi obat-obatan terlarang.

Menurut Tembak Ikan Online, remaja yang kurang tidur sangat rentan mengalami depresi. Sebuah penelitian bahkan pernah menunjukkan bahwa sekitar separuh remaja yang tidur hanya empat jam atau kurang per malam akan mengalami kesedihan serta putus asa, dibandingkan dengan seperlima dari mereka yang tidur lebih lama.