Kesalahan Dasar Pengemudi Mobil Manual | Casino Online Terpercaya | Agen Judi Casino
[ 02-10-2017 ]

Kesalahan Dasar Pengemudi Mobil Manual | Casino Online Terpercaya | Agen Judi Casino

Casino Online Terpercaya - Pengemudi mobil dengan transmisi manual, pada umumnya memiliki image yang lebih “skill-full” soal berkendara, dibanding dengan matik. Padahal menurut Agen Judi Casino belum tentu begitu, masih banyak kebiasaan negatif, yang kerap dilakukan oleh beberapa pengguna kendaraan dengan tiga pedal tersebut.

Setidaknya menurut Casino Online Terpercaya ada tujuh kesalahan yang bisa menjadi bahan renungan, memang tidak sampai menyebabkan kecelakaan, namun dapat menjadi penyebab beberapa komponen mobil menjadi cepat rusak, sampai boros bahan bakar.

Training Director RDC (Real Driving Center) Anjar Rosjadi dan Marcell Kurniawan, Technical Service Division Executive Coordinator PT ADM (Astra Daihatsu Motor) coba membantu Agen Judi Casino merangkum tujuh kebiasaan buruk itu.

Pertama, kaki yang selalu standby pada pedal kopling. Meski dianggap hanya sekedar menempel saja, tapi ini dapat menyebabkan kopling cepat menjadi aus. Jadi sebaiknya kaki diistirahatkan dari pedal kopling, ketika mobil sedang melaju.

Kedua, tidak dalam posisi transmisi netral, namun kaki masih menginjak kopling saat lampu merah. Karena jika Anda menahan kopling terlalu lama, dapat membuat otot menjadi pegal. Sarannya tentu manfaatkan rem tangan ketika sedang berhenti. Begitu juga ketika berhenti di tanjakan, hindari teknik setengah kopling tersebut.

Ketiga adalah menginjak gas pada saat kendaraan akan mulai dijalankan. Sebenarnya cukup dengan memainkan kopling terutama pada jalanan rata, mobil sudah dapat bergerak, baru tambahkan gas sedikit. Kekurangannya adalah, pada mobil bensin hal ini bisa membuat mobil menjadi lebih boros.

Menurut Casino Online Terpercayakeempat, manfaatkan teknik engine brake serta tidak hanya mengandalkan fungsi rem. Pasalnya, perilaku tersebut dapat mengurangi umur pakai rem serta konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

Kelima, dengan menginjak pedal kopling tidak sampai penuh ketika melakukan perpindahan gigi, hal ini dapat menyebabkan dog clutch menjadi cepat rusak.

Keenam, tidak menyesuaikan kecepatan dengan gigi, hal ini dapat menyebabkan boros akhirnya mobil kehilangan tenaga, atau sederhananya menggunakan gigi tinggi di kecepatan yang rendah atau malas mengganti posisi gigi transmisi.

Menurut Agen Judi Casino, ketujuh, mengganti gigi transmisi di putaran mesin yang sedang tinggi (di atas 2.500 rpm). Perilaku ini dapat menyebabkan bahan bakar bisa terbuang dengan sia-sia.