|
|||||||||||
[ 13-09-2017 ]
Cerita Egy Yang Hampir Gagal Menjadi Pesepakbola | Judi Online IndonesiaTA888 - Siapa yang menyangka Egy Maulana Vikri, salah seorang bintang di tim nasional judi online Indonesia U-19 ternyata bisa saja tidak menjadi pemain sepakbola apabila dia tidak bertemu dengan seseorang yang saat ini menjadi ayah angkatnya. Egy Maulana Vikri saat ini masih menjadi sorotan oleh pecinta judi online Indonesia sepakbola tanah air. Penampilan brilian di Piala AFF U-18 tahun ini menjadi alasan mengapa kepopuleran Egy terus menanjak. Ditambah lagi wajah Egy yang tampan membuat banyak wanita tergila-gila. Nama Egy mulai dikenal publik judi online Indonesia sejak dia mengantarkan ASIOP menjadi juara di ajang Gothia Cup tahun 2016 silam. Tidak hanya berhasil mengantarkan ASIOP menjadi juara, Egy juga menjadi top skorer ajang Gothia Cup dengan mencetak 28 gol dan menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen. Sejak itu Egy mulai mendapat banyak perhatian dari pecinta sepakbola ditambah lagi Egy sukses menjadi pemain tim nasional Indonesia U-19. Dengan bermain sebagai gelandang serang, Egy bermain dengan kecepatan, skil yang tinggi,s erta insting untuk mencetak gol yang sangat tajam di depan gawang lawan Indonesia. Bahkan julukan Egy Messi diberikan kepadanya karena gaya bermainnya mirip Lionel Messi, pemain Barcelona. Banyak yang mengira bahwa bakat Egy ditemukan oleh Indra Sjafri, pelatih tim nasional Indonesia U-19, tetapi Egy menjelaskan bahwa bukan Indra yang menemukan dirinya pertama kali. Tetapi seorang laki-laki bernama Subagja yang paling berjasa dalam karier sepakbola Egy. Subagja bukanlah orang baru dalam dunia sepakbola Indonesia, dia juga yang menemukan bakat Firman Utina, mantan kapten tim nasional Indonesia. Subagja mengatakan pada saat itu dia hadir di Lapangan Taman Setiabudi dan melihat Egy yang masih berusia 11 tahun bermain sepakbola dan langsung yakin bahwa dia memang memiliki bakat yang luar biasa. Subagja langsung judi online Indonesia berinisiatif untuk membawa Egy ke Jakarta untuk dibina menjadi seorang pemain sepakbola profesional. Pelatih Egy saat itu, coach Mayang langsung mengiyakan permintaan Subagja, tetapi coach Mayang ingin agar Subagja meminta izin judi online Indonesia kepada orang tua Egy terlebih dahulu. Subagja langsung menelepon salah seorang pejabat di Kemenpora untuk merekomendasikan Egy masuk ke Diklat Ragunan. Agar orang tua Egy lebih yakin, Subagja sampai menelepon Firman Utina untuk berbicara dengan orang tua Egy. Akhirnya orang tua Egy memberikan izin untuk membawa Egy ke Jakarta judi online Indonesia. |
|||||||||||