|
|||||||||||
[ 05-09-2017 ]
Andri: "Suka atau Tidak, Larangan Motor di Sudirman Harus Diterapkan" | Bandar Slot Games | Slot GamesBandar Slot Games - Meski telah ditentang oleh berbagai pihak, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengisyaratkan bahwa kebijakan larangan melintas bagi sepeda motor di ruas Jalan Sudirman hingga ke Senayan, cepat atau lambat akan segera diberlakukan. Menurut Andri ketika di wawancara oleh Slot Games, pertumbuhan kendaraan khususnya sepeda motor tidak dapat dikendalikan lagi. Saat ini, pertumbuhan kendaraan tidak sebanding dengan lebar ruas jalan yang ada di Jakarta. "Kebijakan ini suka tidak suka, cepat atau lambat mau tidak mau harus dilaksanakan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta sehari sudah mencapai 1.500. Sebanyak 1.200 terdiri dari kendaraan roda dua dan 300 mobil,” kata Andri kepada Bandar Slot Games dalam rapat bersama anggota dewan di Gedung DPRD, Jakarta, pada Selasa 5 September 2017. Sementara itu, menurut Andri, pertumbuhan jalan di Jakarta setiap tahunnya hanya 0.01%, dibandingkan dengan pertumbuhan kendaraan yang mencapai 0,9%. “Sampai kapan pun enggak akan ketemu pasnya," tuturnya kepada Slot Games. Andri menuturkan kepada Slot Games, dalam 2 tahun mendatang, kemacetan di yang terjadi di ibu kota akan bertambah parah. "Tidak perlu menunggu sampai 5 tahun. 2-3 tahun Jakarta akan makin macet," ujarnya. Walaupun demikian, dia menyebutkan bahwa kebijakan pelarangan itu tidak dapat dilakukan. Semuanya tergantung dari hasil evaluasi saat uji coba pelarangan dilaksanakan. "Evaluasinya terdiri dari empat indikator, yaitu waktu tempuh, volume kendaraan, kecepatan, dan keterangkutan penumpang untuk menggunakan angkutan umum. Jika evaluasi tersebut mengatakan itu tidak efektif, kami tidak akan memaksa, namun kalau efektif maka akan pakai kebijakan ini," katanya kepada Bandar Slot Games. Terkait dengan kapan pelaksanaan uji coba akan dilakukan, Andri mengaku masih akan berkonsultasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. "Besok saya akan menghadap Pak Gubernur dahulu," kata dia. Sementara itu, dalam rapat itu, anggota DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman mengkritik rencana perluasan larangan sepeda motor di sekitar Jalan Sudirman. Alasannya, sistem transportasi umum yang disiapkan saat ini sebagai pengganti sepeda motor, belum efektif. "Idealnya kebijakan ini baru dilakukan menunggu moda transportasi lain selesai dahulu, MRT selesai, LRT selesai. Saat ini apa moda transportasi yang paling efisien selain motor? Enggak ada," ujarnya. |
|||||||||||