|
|||||||||||
[ 01-08-2017 ]
Ronaldo Memiliki Peluang Untuk Meringankan Hukuman Itu | Judi Online IndonesiaCristiano Ronaldo kini sedang terancam hukuman penjara minimal 7 tahun atas kasus penggelapan pajak, sang bintang Real Madrid itu mempunyai peluang untuk mengurangi kadar hukumannya. Pemain bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo saat ini terjerat kasus penggelapan pajak dengan nilai total 14,7 juta euro. Judi Online Indonesia Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari empat tindak pelanggaran yang diduga telah dilakukannya. Tiga dari empat pelanggaran itu dilaporkan AS masing-masing punya kadar hukuman minimal dua hingga enam tahun. Ronaldo pun terancam minimal hukuman tujuh tahun penjara atas kasus ini. Meski demikian, hukuman itu bisa dikurangi jika hakim menganggap Ronaldo melakukan tindakan-tindakan yang meringankan. AS menyebut bahwa dalam hukum yang diperkenalkan per 2013 lalu, hukuman bisa dikurangi setengah atau seperempat jika Ronaldo membayar 14,7 juta euro yang digelapkan plus denda dan bunga. Untuk mencapai itu, mantan pemain Manchester United tersebut pun perlu menerima pelanggaran yang sudah dilakukannya, serta harus menunjukkan kemauan untuk berkolaborasi dengan sistem peradilan dari Spanyol dalam menjernihkan fakta-fakta tersebut. Judi Online Indonesia AS melaporkan bahwa sang bintang berusia 32 tahun ini punya waktu hingga 11 Agustus untuk melakukan itu. Sejauh ini, pria Portugal tersebut membantah telah melakukan penggelapan pajak. Sementara itu, hakim Monica Gomez Ferrer yang mendengarkan kesaksian Ronaldo saat ini tengah berupaya menentukan apakah persoalan ini akan naik ke Pengadilan Tinggi Madrid atau tidak, tempat di mana kasus-kasus dengan ancaman di atas dua tahun penjara ditangani. Setelah mendengar penjelasan Ronaldo, Hakim Gomez Ferrer tinggal membuat keputusan apakah akan melanjutkan kasus ini dan menetapkan tanggal sidang atau tidak. Judi Online Indonesia Hakim mempunyai waktu enam bulan untuk memutuskan hal tersebut, namun bisa juga diperpanjang hingga 18 bulan jika untuk bisa mempertimbangkan kasusnya yang terlalu kompleks. Demikian dilaporkan AS. |
|||||||||||