|
|||||||||||
[ 31-07-2017 ]
Nelayan Temukan Ikan Porpoise Berkepala Dua | Judi Blackjack Online | Bandar BlackjackJudi Blackjack Online - Seekor porpoise berkepala dua terjaring kapal nelayan di Laut Utara, Belanda. Ketika terangkat, porpoise tersebut sudah dalam keadaan mati dan para nelayan yang ketakutan karena telah menjaring hewan tersebut melemparkannya kembali ke laut. Seorang peneliti di Erasmus MC University Medical Center dan Natural History Museum di Rotterdam, Belanda, Erwin Kompanje, menulis mengenai penemuan hewan tersebut dalam jurnal Deinsea. Seperti dikutip oleh Judi Blackjack Online, dia menulis bahwa porpoise yang terjaring itu porpoise yang baru lahir, hal ini terlihat dari sirip punggung yang masih lembek, rambut di area hidung, pusar yang terbuka, dan bentuk mulut yang seperti paruh. Dengan panjang sekitar 70 sentimeter, Erwin Kompanje memperkirakan bahwa hewan tersebut memiliki berat sekitar enam kilogram. Lalu masih menurut Erwin Kompanje seperti dikutip Bandar Blackjack, porpoise tersebut memiliki dua kepala yang sempurna dan satu tubuh yang sempurna dan memiliki dua sirip dada. Penggabungan itu mulai terjadi pada bagian pinggang dan perut sehingga hewan tersebut hanya memiliki satu kelamin jantan saja. Kompanje juga menulis bahwa karakteristik ini menunjukkan hewan tersebut merupakan porpoise kembar siam dan penggabungan terjadi di antara dua embrio yang telah berkembang dengan baik. Seperti dikutip Bandar Blackjack, Kompanje juga menulis bahwa kasus ini sebenarnya baru pertama kali ada dalam dunia penelitian lumba-lumba dan porpoise. Catatan ilmiah bahkan memperkirakan kemungkinan terjadinya cetacea kembar normal kurang dari satu dalam 200 karena tubuh ibu yang tidak memiliki cukup ruang untuk dua janin. Sayangnya, porpoise berkepala dua tersebut langsung dibuang ke laut oleh para nelayan ketika ditemukan sehingga menutup kemungkinan untuk diteliti lebih lanjut mengenai penyebab kematian hewan tersebut. Peneliti ini berkata kepada Bandar Blackjack bahwa walaupun penyebab kematian porpoise berkepala dua tersebut tidak diketahui dengan pasti, namun dengan kondisinya, kemungkinan besar hewan tersebut tidak dapat berenang. Selain itu, ada dugaan bahwa jantung hewan tersebut juga menyatu sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Ditambah dengan tuntutan untuk harus langsung dapat berenang sendiri setelah dilahirkan, kemungkinan besar bayi porpoise atau lumba-lumba yang kembar siam untuk bertahan hidup tersebut sangatlah rendah. |
|||||||||||