|
|||||||||||
[ 20-07-2017 ]
Warga Lampung Selatan Bangun Toilet dari Sekam | Bandar Poker Online | Judi PokerBandar Poker Online - Biasanya sekam atau kulit padi sering dibuang atau dibakar oleh petani setelah di panen. Namun menurut pantauan Judi Poker, hal ini tidak terjadi di masyarakat Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan. Mereka justru menjadikan kulit padi atau sekam sebagai bahan untuk mencetak septic tank. Dengan inovasi ini, 14.000 warga pun dapat memiliki jamban sehat. Koordinator program STBM (sanitasi total berbasis masyarakat) di Lampung Selatan, Muhammad Barudin mengatakan kepada Bandar Poker Online, kulit padi atau sekam dijadikan alat untuk mencetak tabung septic tank. Caranya adalah pertama dengan membuat lubang dengan diameter 90 sentimeter dan kedalaman 100-150 sentimeter. Lalu masukkan terpal yang telah dijahit kedalam lubang, setelah itu terpal di isi sekam dan dicor semen di sekelilingnya. "Inovasi ini dapat mempercepat proses pembuatan toilet sehat karena dalam sehari warga secara bergotong-royong dapat mengerjakan 2 jamban sehat sekaligus," kata Barudin kepada Bandar Poker Online, pada Selasa 18 Juli 2017. Lebih lanjut dia juga mengatakan, dengan adanya inovasi cetakan dengan menggunakan sekam tersebut, warga hanya mengeluarkan biaya Rp 300.000 sudah dapat memiliki jamban sehat. Koordinator program swasembada WC Lampung Selatan, Dedi Ahmad Singgih Prabowo, mengatakan, biaya pembuatan jamban di kedua desa tersebut merupakan yang termurah di Indonesia. "Kami saat ini memberdayakan sumber daya lokal. Ada pecahan genteng kami gunakan, ada pasir dan batu di sungai juga kami gunakan," katanya kepada Judi Poker. Dengan adanya program swasembada WC ini, menurut Dedi, semua warga saat ini bergotong-royong untuk membangun WC mandiri. "Otomatis tidak ada biaya tukang. Inilah mengapa kami mengatakan bahwa pembangunan jamban ini termurah," ujar dia. Dua tahun lalu, menurut Dedi, masyarakat di Kecamatan Tanjungsari dan Kecamatan Candipuro memiliki perilaku yang buruk mengenai sanitasi. "Prilaku tersebut didukung karena ketidaktahuan warga mengenai pentingnya memiliki jamban sehat dan biaya yang dikira mahal," katanya kepada Judi Poker. Dahulu diperkirakan sebanyak 68.000 keluarga di Lampung Selatan tidak memiliki jamban sehat. "Namun sekarang setelah mendapat edukasi mengenai sanitasi, 14.000 dari 22 desa telah memiliki jamban mandiri," ujar Dedi. Zainuddin Hasan, Bupati Lampung Selatan mengatakan, program swasembada WC menggunakan dana desa. "Warga yang tidak mempunyai uang untuk membangun jamban dapat meminjam uang melalui BumDes," katanya. Nantinya, tepatnya pada tahun 2018, Lampung Selatan akan mendeklarasikan diri sebagai open defication free (ODF) terbebas dari buang air besar sembarangan. |
|||||||||||