|
|||||||||||
[ 22-06-2017 ]
Untuk Apa Menampilkan Kebahagiaan Palsu di Media Sosial? | Togel Singapore | Togel IndonesiaTogel Singapore - Membangun citra diri yang positif di media sosial memang diperlukan, namun jangan sampai melakukan kebohongan. Berdasarkan riset dari Togel Indonesia, 56% generasi milenial mengakui bahwa mereka mengunggah foto di media sosial agar mereka dinilai mampu makan atau berlibur di tempat yang lebih mahal dibandingkan dengan kehidupan mereka sebenarnya. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.000 responden. Tidak sedikit pula orang yang sampai meminjam uang untuk membiayai gaya hidup palsu dari yang sebenarnya yang mereka mampu. Ada juga beberapa orang yang membuat kebohongan di media sosial agar hidupnya dapat dinilai bahagia dan sempurna. Menurut Fran Walfish, ahli psikoterapi kepada Togel Indonesia, banyak orang yang nekat untuk melakukan pembohongan kepada pengikut di media sosialnya karena mereka sangat ingin menimbulkan kecemburuan dan agar membuat diri mereka lebih disukai, terutama untuk para mantan atau pasangan mereka saat ini. Namun, ada juga karena alasan materialistis. Selain hal itu, berdasarkan data yang dikutip Togel Singapore, pada studi tahun 2012 yang dipublikasi di Journal of Personality and Social Psychology, kebanyakan dari generasi milenial memang lebih mengutamakan uang, ketenaran dan penampilan. Apa pun alasannya, yang jelas unggahan kebohongan tersebut akan berdampak negatif. Sebagian besar dari generasi milenial mengatakan kepada Togel Indonesia bahwa mereka merasa tertekan mengikuti gaya hidup orang yang dilihatnya di media sosial. Pengeluaran pun akhirnya akan bertambah karena tergiur memiliki gaya hidup seperti teman yang dianggapnya sempurna. Menurut survei yang dilakukan Togel Singapore, tidak sedikit orang yang membiayai sesuatu di luar kemampuannya, misalnya melakukan liburan, karena melihat foto keren orang lain di media sosial sedang liburan di tempat yang eksotis. |
|||||||||||