|
|||||||||||
[ 06-06-2017 ]
Karier Terburuk Gonzalo Higuain Di Partai Final | Judi Online IndonesiaTidak ada yang lebih menyakitkan lagi dibandingkan harus kalah berkali-kali di final kompetisi besar, Tidak hanya Juventus saja tetapi juga untuk seorang Gonzalo Higuain. Final Liga Champions di Millenium Cardiff, Minggu 04 Juni 2017 dinihari WIB kemarin, merupakan final ketujuh dalam karier Gonzalo Higuain. Judi Online Indonesia Hebatnya ke tujuh final itu diraihnya dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Itu artinya manatan pemain Napoli itu selalu tampil di partai final setiap musimnya, baik itu bersama klub maupun tim nasional. Sangat Wajar jika Gonzalo Higuain dibeli oleh Juventus dari Napoli dengan harga 90 juta euro di musim panas lalu. Tentu saja Bianconeri sangat berharap bahwa Higuain bisa membawakan trofi sebanyak mungkin untuk mereka. Apalagi pemain berkelahira Perancis ini dikenal sebagai striker top dengan naluri gol luar biasa, yang dibuktikan lewat torehan 36 gol di Serie A musim lalu. Ahkhirnya Higuain berhasil membawa Juventus berjaya di Serie A dan Coppa Italia. Tapi sayangnya harapan untuk menjuarai Liga Champions dengan Juventus harus terhenti setelah kalah 1-4 dari Real Madrid di final. Judi Online Indonesia Tak hanya gagal membawa Juventus menjadi juara, Higuain pun tampil buruk sepanjang laga karena hanya mampu melepaskan dua attempts on target dan itu pun pertandingan baru berjalan sekitar tujuh menit. Totalnya hanya tiga attempts yang dibuat oleh pemain berusia 29 tahun ini sepanjang pertandingan yang dijalaninya. Kekalahan tersebut pun semakin memperpanjang catatan buruk seorang yang dikenal dengan pemain top yang harus kalah di empat final mayor terakhirnya. Ini dimulai dari Piala Dunia 2014 di mana dia tidak bisa berbuat apa-apa kala Argentina kalah 0-1 dari Jerman. Lalu di final Copa America 2015, Higuain bersama Argentina harus merelakan trofi juara usai dikalahkan Chile. Judi Online Indonesia Tampil sebagai pemain pengganti, Higuain menyia-nyiakan peluang emas di waktu normal dan gagal mengeksekusi penalti di babak tos-tosan. Setahun berselang Higuain kembali tampil di final Copa America Centenario untuk melawan Chile. Hasilnya pun sama, Argentina kalah dalam drama adu penalti. Itu artinya Higuain hanya menang tiga kali dari tujuh partai final yang dilakoninnya. Meski demikian final-final yang sudah dimenanginya tidak bisa dibandingkan dengan empat kekalahannya mengingat hanya selevel Copa del Rey 2011, Coppa Italia 2013 dan 2017. Higuain tidak bikin gol sama sekali di lebih dari 400 menit berada di atas lapangan dengan empat di antaranya sebagai starter. Sungguh sial sekali nasibmu, Higuain. |
|||||||||||