|
|||||||||||
[ 03-06-2017 ]
Pertandingan Final Perebutan Title Juara Antara Juventus dan Real Madrid | Judi Onlien IndonesiaPertandingan ulangan final dua dekade lalu akan tersaji di UEFA Champions League pada akhir pekan nanti, pertandingan ini akan menjadi laga yang sangat menarik bagi penggemar strategi. Pertandingan final UEFA Champions League kini akan mempertemukan antara Juventus yang sebagai sang juara Italia dengan Real Madrid sebagai juara Spanyol. Judi Onlien Indonesia Pertandingan ini akan berlangsungkan di Stadion Millenium, Cardiff, Wales, pada hari Minggu 04 Juni 2017 dinihari, laga ini akan menjadi ulangan final Liga Champions di tahun 1998 saat Real Madrid mengalahkan Juventus dengan skor 1-0. Sangat banyak hal yang sudah berubah dari final sejak tahun 1998 tersebut. Di final ini Juventus sedang memperebut gelar treble mereka, sebelumnya mereka juga sudah sukses memperoleh trofi Italia Serie A dan Coppa Italia. Sedangkan Real Madrid sendiri saat ini mengejar gelar double di kompetisi domestik, mereka berhasil keluar sebagai juara La Liga Spanyol. Laga antara kedua kesebelasan ini tentu saja dianggap akan sangat menarik. Judi Onlien Indonesia Real Madrid merupakan kesebelasan dengan penyerangan terbaik di Liga Champions musim ini, mereka sudah mencetak 32 gol dengan rata-rata 19,6 tembakan perpertandingan. Sementara untuk Juventus juga merupakam kesebelasan dengan pertahanan terbaik, mereka baru saja kebobolan tiga gol di Liga Champions musim ini. Strategi bertahan dan penyerangan Juventus. Kemampuan menyeluruh dan keseimbangan dari semua pemain di atas lapangan menjadi kunci pada pertandingan final nanti. Allegri bisa memainkan 4-2-3-1 atau 3-4-2-1. Tidak peduli mana yang akan menghiasi lembar daftar pemain mereka, kedua sistem ini bisa terjadi bergantian pada realitanya di atas lapangan. Secara defensif, Juventus memainkan tekanan yang berorientasi pada pemain lawan. Fokus Juventus ketika bertahan adalah untuk mempertahankan bentuk formasi mereka, alih-alih terburu-buru merebut bola. Allegri pastinya akan beradaptasi dengan lawannya. Judi Onlien Indonesia Jika lawannya lebih senang bermain dari belakang seperti Barcelona, Juventus hampir pasti akan lebih menekan. Tapi jika lawan bermain lebih direct seperti Monaco, maka mereka akan menunggu di belakang sambil memadatkan lini tengah. Konsentrasi dengan lini serang Juventus ketika berhasil merebut bola dan kemudian melakukan transisi untuk menyerang adalah dengan memberikan ruang bagi kedua bek sayap. Paolo Dybala atau Gonzalo Higuain biasanya akan turun mencari ruang untuk melepaskan tembakan. Turunnya mereka ini akan bisa menciptakan ruang kosong yang bisa dimanfaatkan oleh salah satu bek sayap Juventus. Permainan melebar Juventus sangat terbantu dengan permainan Alex Sandro dan Daniel Alves, dua bek sayap mereka, yang memanfaatkan lebar lapangan, baik untuk menusuk maupun melakukan umpan silang. Sebelumnya, Juventus sudah memenangkan Liga Champions pada 1985 dan 1996. Namun untuk pertandingan final Liga Champions lainnya, mereka sempat kalah enam kali pada edisi 1973, 1983, 1997, 1998, 2003, dan 2015. |
|||||||||||