Teknik Jitu Bernegosiasi di Tempat Kerja | Judi Online Indonesia
[ 17-05-2017 ]

Teknik Jitu Bernegosiasi di Tempat Kerja | Judi Online Indonesia

Saat Kita berbicara tentang negosiasi di tempat kerja, biasanya orang-orang akan langsung berpikiran tentang kenaikan gaji atau adanya Kenaikan Pangkat dalam satu Perusahaan. Namun, tahukah anda teknik jitu saat bernegosiasi di tempat kerja? Negosiasi tidak hanya tentang masalah gaji, Anda juga dapat bernegosiasi tentang bagaimana cara dapat mencapai hasil terbaik di dalam kerja yang anda lakukan saat ini.

Berikut Teknik Jitu dalam Bernegosiasi :

1. Ketahuilah Kebutuhanmu, Keinginanmu ataupun Posisimu

Sebelum kita melakukan negosiasi dengan pihak lain, yang perlu kamu ketahui syarat minimumnya adalah kamu dapat apa yang kamu inginkan setelah proses negosiasi selesai. JUDI ONLINE INDONESIA Artinya, kondisi itulah yang harus kamu pertahankan mati-matian dengan cara apapun, tentunya harus tetap adil sehingga bisa di terima oleh satu kelompok.

Bernegosiasi dengan baik membutuhkan evaluasi permulaan untuk mengetahui kondisi tersebut. JANGAN PERNAH melakukan negosiasi tanpa kamu mengetahui kondisi apa yang harus kamu dapatkan atau kamu capai saat bernegosiasi. Jika sudah mengetahui kondisi tersebut, maka kamu akan tahu saat dimana kamu akan berkata Ya atau Tidak terhadap segala hal yang terjadi di dalam negosiasi tersebut.

Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti anda ingin membeli daging di pasar tradisional. Uang yang kamu miliki adalah Rp. 100.000 dan kamu harus membeli 1 kg daging, sayur  dan  bumbu dapur lainnya. Namun, harga daging per kg adalah Rp. 100.000, yang berarti kamu harus menawar harga daging paling tidak Rp 80.000 agar masih mempunyai sisa uang untuk membeli sayur dan beberapa macam bumbu dapur.

Jika penjual setuju dengan harga yang kamu tawarkan, maka negosiasi kamu berhasil. Dan jika penjual tidak mau menurunkan harganya, karena tidak sesuai dengan angka minimum yang kamu inginkan, kamu bisa beralih pada penjual lainnya.

2. Jangan Pernah Lupa Terhadap Hal-Hal Kecil Lainnya

Saat negosiasi tentang sesuatu Hal yang penting Terhadap pihak lain, Kadang kalanya seseorang dapat melupakan hal-hal kecil yang dimana hal tersebut dapat merugikan dirinya di waktu yang akan datang. JUDI ONLINE INDONESIA Hal-hal kecil tersebut mungkin terlihat sepele akan tetapi akan sangat kamu sesali, walau saat tersebut kamu dapat berhasil bernegosiasi dengan baik sehingga dapat mencapai apa yang kamu inginkan.

Contoh ketika kamu akan interview dalam suatu pekerjaan maka saat itu akan bernegosiasi dengan pihak HRD tentang masalah  yang mereka tawarkan tidak sesuai kamu inginkan. tentunya  kamu akan langsung negosiasi gaji pokok yang kamu ingginkan adalah  sebesar Rp 8.000.000, - per bulan. Setelah tawar menawar  dan kamu terlalu fokus hanya pada gaji pokok, maka kesepakatan pun terjadi dan kamu bekerja untuk di perusahaan  mereka.

Namun, setelah kamu membaca ulang kontrak yang sudah kamu tandatangani, ternyata jam kerja, jatah cuti ataupun tunjangan-tunjangan lainnya yang mereka berikan sangat membebani kamu. hal buruknya adalah kamu mengetahui hal tersebut setelah kamu menandatangani surat kontrak kerja dan kamu mau tak mau harus mematuhi kontrak tersebut. karena itulah harus adanya fokus yang menyeluruh dalam melakukan sebuah proses negosiasi.

3. Pelajari Karakter Lawan Negosiasimu

Hal pertama yang harus kamu pahami adalah dalam kedua belah pihak yang sedang melakukan negosiasi akan berusaha semampunya untuk mendapatkan kesepakatan terbaik untuk pihaknya. JUDI ONLINE INDONESIA Untuk memahami situasi  tersebut, cobalah kamu  lihat melalui kacamata mereka akan apa yang mereka inginkan.

Jika kamu dapat memahami situasi yang mereka inginkan, artinya kamu sudah selangkah lebih maju untuk mendapatkan solusi yang menguntungkan bagi kamu dan dimana hal tersebut juga tidak merugikan lawan negosiasi kamu.

4. Ketahuilah Situasi Jangka Panjangnya

hal terpenting dalam bernegosiasi adalah kamu dapat memahami jangka waktu dalam melakukan negosiasi. Apakah negosiasi yang kamu lakukan untuk jangka pendek atau jangka panjang? Jika yang kamu hadapi adalah situasi jangka pendek, maka negosiasi akan berlangsung lebih mudah dan tidak perlu kamu khawatirkan.

Namun, bagaimana jika yang sedang kamu negosiasikan adalah untuk jangka waktu panjang? Tentu saja kamu harus berpikir lebih luwes dalam hal tersebut, karena tidak semua situasi kamu akan selalu mendapatkan hal yang kamu inginkan melainkan kamu harus berpikir positif dan bersikap adil jika pendapat orang laen tersebut mungkin lebih baik daripada yang kamu ajukan.

Contohnya saja dalam perjanjian penyewaan ruang kantor. Pada situasi tersebut, kamu akan langsung berhadapan dengan pihak pemilik aset. Jika kamu menawar tanpa memikirkan perasaan pemilik aset, maka banyak situasi yang kemungkinan akan kamu hadapi selama jangka waktu penyewaan. Seperti pelayanan yang kurang baik, penanganan komplain yang tidak cepat tanggap dan lain sebagainya. Maka dari itu, kamu Harus membangun relasi yang baik saat awal perjanjian agar kamu dapat menghindari hal-hal tersebut.

5. Jadikan Diri Anda Sebagai Penawar Pertama

Situasi ini mungkin seperti dengan permainan catur. Pemain yang mengambil langkah pertama biasanya memiliki kelebihan dalam mengatur jalannya suatu pertandingan. Untuk bernegosiasi dengan baik, hal seperti ini pasti sangat dibutuhkan juga.

Usahakan untuk memberikan penawaran di awal dan pasang penawaran kamu sedikit di atas atau menarik untuk kondisi yang HARUS kamu dapatkan. Berikutnya, penawaran dari pihak lain mungkin akan memberikan yang langsung cocok dengan kondisi yang kamu inginkan sehingga kesepakatan bisa segera kamu capaikan.

Contohnya adalah saat kamu berdagang sayuran di pasar. Harga yang kamu inginkan adalah Rp 25.000 untuk setiap kg sayur. Untuk pertama kamu dapat memasang harga Rp 30.000 atau Rp 35.000. Dan pastinya pembeli tersebut akan menawar pada harga Rp. 28.000. Dan jika kamu menerima Penawaran tersebut maka kamu dapat langsung berkata iya, dan tanpa disangka harga tersebut di atas perkiraan harga yang kamu ingin, kan?