|
|||||||||||
[ 25-12-2016 ]
2 ABG Dipaksa Jadi PSK Bertarif Rp 500 Ribu | Tembak Ikan | Tembak Ikan OnlineDua anak baru gede (ABG) yang masih duduk di bangku sekolah SMP, berinisial Wita 14thn dan Atik 16thn belum Tembak Ikan lama diselamatkan dari lokalisasi Cimareme, Kabupaten Padalarang. Kedua bocah tersebut dipaksa oleh seorang mucikari menjadi pekerja seks komersial (PSK) untuk melayani para pria hidung belang. Muncikari tersebut memaksa dua bocah yang masih duduk di bangku sekolah SMP yang berasal dari Kabupaten Padalarang itu melayani Tembak Ikan para pria hidung belang. Dengan tarifnya sebesar Rp 500ribu sekali showtime. Sebagaimana diberitakan Salah Satu media Padarang tersebut, Wita dan Atik tak kuasa menolak perintah muncikari berinisial Tembak Ikan Pasto dan Rasto tersebut yang kerap memarahi mereka. Terutama saat Wita dan Atik yang masih belia itu dianggap tak bekerja baik dalam melayani tamu (Pria Hidung Belang) Wita mengaku sama sekali tak mengira kalau dirinya akan dijebloskan ke lembah dosa. Sebab, saat pertama kali Wita Tembak Ikan Online bertemu Pasto yang tak lain tetangga sendiri, Wita dijanjikan bakal bekerja sebagai pelayan di sebuah Restoran yang besar. 'Katanya mau dipekerjakan di sebuah restoran makan, tapi malah dibawa ke lokalisasi yang penuh dengan prostitusi. Tembak Ikan Online Saya juga disuruh melayani tamu yang datang ke tempat lokalisasi tersebut,'Ujar Wita sambil menangis di depan media. Wita mengaku kalau dirinya sempat melayani tamu sekali. Dia dibayar Rp 500.000, kemudian dipotong oleh sang Tembak Ikan Online muncikari berinisial Pasto tersebut. 'Cuma sekali bang saya di suruh untuk melakukan perbuatan bejad tersebut, itu pun terpaksa karena kalau tidak mau saya diancam. Uang dari hasil melayani pria hidung belang itu dipotong sama mami, Tembak Ikan Online katanya untuk sewa kamar,'kata Wita Wita yang ternyata masih bersekolah di bangku kelas 6 SMP di Padalarang itu mengaku tak bisa menolak perintah sang muncikari tersebut. 'Kalau kerja tidak benar dimarahi sama maminya,' Ujarnya sambil merintihkan air mata. |
|||||||||||