|
|||||||||||
[ 30-11-2016 ]
Aku bahagia Kau Bersamanya | casino online | judi casino onlinePagi yang sangat indah untuk memulai judi casino online yang baru. Hari ini aku mengalami hari pertama masuk sekolah casino online. Tentunya aku ini bukan murid baru, hanya saja aku baru selesai liburan semester satu. Aku selama liburan ini tidak kemana-mana keluar rumahpun jarang sekali. Aku ini anak yang betah banget kalo disuruh diam di rumah. Suasana kelas pagi ini masih sunyi banget, hanya beberapa orang yang telah datang. Tak lama kemudian aku mendengar suara Reza dari belakang kelasku. Reza adalah orang yang bener-bener aku suka sejak dua tahun terakhir ini. "Tia,bosan nih jalan-jalan yuk!" ajak Rani "Kemana?"tanyaku "Ke kelas D aja yuk, diasana kayaknya rami yang main casino online gak kayak disini sepi. BOSAN TAU" "Ya udah ayo" Ya...di sini ramai yang main judi casino online.seperti yang telah dikatakan oleh Rani tadi namaku Tiana Rahayu atau bisa disebut dengan Tia dan Rani itu sahabatku. Kami saling kenal sejak masuk SMP sama sama bermain judi casino online. Di kelas D ada beberapa kawan dan Aldo pun di sana lagi main judi casino online. Aldo adalah orang yang aku sukai sejak dari SD namun, karena sekarang dia sudah punya pacar. jadi aku cari cowok yang lain yaitu Reza karena aku tidak mau menggaguh dan menjadi orang ketiga di antara mereka. "Hi Arif" sapaku pada Arif yang juga ada di kelas itu "Eh ada Taylor Swift" Arif biasa memang suka manggil aku dengan sebutan Taylor Swift karena aku kan Swiftie "Arif, kenapa kelasnya mau di tutup kita kan baru saja sampai di sini" "Saya mau pulang" "Arif jangan pulang d Akhirnya aku, Rani, Arif,dan Nadia yang kebetulan ada di situ duduk manis mendengarkan Aldo menghibur kami semua. Ya, Aldo itu oarngnya paling pintar kalo membuat orang diam di tempat dan ngedengarin dia cerita. Dia itu orangnya pandai cari teman, pintar, dan jago nyanyi, itu yang membuatku dulu menaruh hati padanya. Hari ini terasa panas sekali, aku harus pulang besama teman-teman dengan berjalan kaki di hari yang panas ini karena memang jarak dari selolah ke rumahku tidak begitu jauh. Saat aku berjalan pulang aku melihat Reza sedang bermain-main dengan teman-temannya. Saat melewati mereka aku jadi gugup dan jadi salah tingkah, tetapi aku berusaha untuk tetap tenang seperti biasanya. Memang belakangan ini dia sering sekali ngumpul bareng teman-temannya di dekat rumahku. Hari-hari aku lalui seperti biasa, tetapi pikiranku tentang Reza belum juga bisa hilang dari pikiranku. Aku selalu kepikiran tentang dia, selalu ingin melihatnya walaupun aku tau dia tidak ngerasakan apa yang aku rasakan. Aku hanyalah seseorang yang mungkin dianggap nggak ada di dunia ini .Aku masih ingat saat pertama kali dia medekat. Reza baik banget sama aku waktu itu. Tetapi saat membuatku benar-benar terpikat padanya.Saat itu kami kebetulan les bersama dan kami mulai dekat. Reza baik banget sama aku waktu itu. Tetapi saat kami sudah tidak les lagi, kami sudah tidak pernah berbicara ataupun bercanda sapa. Pokoknya benar-benar sangat jauh. Di sekolah sedang diadakan acara Natalan bersama Dan aku bahagia sekali, ternyata dia duduk tidak jauh dibelakangku. Sesekali aku menatapnya dan dia sama sekali tidak membalas tatapanku. Setelah beberapa jam 1 jam menunggu akhirnya acara pun selesai dan kamipun keluar secara beraturan. "Tadi gue jadian sama Reza" kata Naia dengan wajah bahagianya "Wah selamat ya...." kataku sambil tersenyum manisku walaupun hati ini hancur berkeping-keping "Naia kamu jadian sama Reza ya?" Tanya Aldo "kalau Iya kenapa?" "Nggal sih, tapi nanti ada yang cemburu lho" kata Aldo "Siapa?" Tanya Naia "Itu"kata Aldo sambil menunjukkan jari telunjuknya padaku "Iiiihhh.....Apaan siapa yang suka sama Reza" kataku sambil pergi berlalu Malam ini langit terlihat mendung seperti suasana hatiku saat ini. Tanpa sadar air mataku turun bersamaan dengan derai hujan yang mulai membasahi bumi ini. Aku tahu aku tidak pantas untukmu. Aku akan mencoba melupakanmu walaupun aku tau ini sanget sulit. Jika kau bahagia bersamanya aku ikhlas dan aku akan pergi dari kehidupanmu. Untuk yang kedua kalinya aku harus mengalami patah hati. Terimakasih atas cinta yang pernah aku rasakan walaupun harus berakhir dengan air mata ulu kan ini masih pagi" tiba-tiba Aldo ikut angkat suara. |
|||||||||||