|
||||||||||
[ 06-01-2018 ]
Ini Kata Nasdem Mengenai Video Bagi-bagi Duit Edy Rahmayadi | Casino Online Terpercaya | Agen Judi CasinoCasino Online Terpercaya - Johnny G Plate, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, mengatakan bahwa Letjen Edy Rahmayadi sudah mengklarifikasi mengenai video di mana dia terlihat membagi-bagikan uang. Video tersebut merebak di kala partai besutan Surya Paloh itu resmi mendukung pasangan Edy Rahmayadi dengan Musa Rajekshah atau Ijeck sebagai calon gubernur serta calon wakil gubernur Sumatera Utara di Pilkada 2018. Johnny menyatakan bahwa Edy sudah berkomitmen bahwa money politic dalam suatu pemilihan merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan serta dilarang oleh aturan. "Hal ini sudah dikonfirmasi sendiri oleh Pak Edy, bahwa money politik itu tidak boleh serta dilarang oleh undang-undang, itu tidak boleh. Pak Edy telah mengonfirmasi juga tidak boleh ada money politic," kata Johnny, saat dihubungi Agen Judi Casino, pada Jumat 5 Januari 2018. Namun, lanjut Johnny, saat pemberian uang tersebut dalam rangka bantuan saat mengunjungi fakir miskin, panti asuhan, dan dilakukan secara spontan oleh beliau, kemudian hal tersebut dilakukan di luar periode kampanye, hal itu menurut dia bukan money politic. "Jika memberikan bantuan-bantuan di luar periode kampanye atau yang diharuskan oleh undang-undang, maka hal itu bukanlah bagian dari money politic," ujar Johnny kepada Casino Online Terpercaya. Dia tidak menjawab dengan lugas apakah video itu dapat membuat Nasdem khawatir bahwa nantinya akan memengaruhi elektabilitas Edy. Dia kembali menegaskan mengenai komitmen Edy, termasuk Nasdem yang mengetahui betul bahwa money politic merupakan sesuatu hal yang dilarang dalam suatu pemilihan. "Namun kalau ada misalnya saya pergi ke suatu tempat, lalu memberikan bantuan yang diluar konteks pilkada, ya memang ini akan menjadi abu-abu karena bisa ditarik-tarik juga," ujar Johnny kepada Agen Judi Casino. Pada intinya, lanjut Johnny, Nasdem ingin pesta demokrasi di tahun 2018 ini menjadi kontestasi yang menjunjung mengenai gagasan-gagasan brilian dari para calon yang ada, semisal terkait dengan pembangunan daerah masing-masing. Pihaknya tidak mau kontestasi ini justru dicoreng dengan menggunakan isu-isu yang merendahkan demokrasi, seperti munculnya isu SARA, ataupun isu kecil lainnya yang digunakan untuk menjatuhkan lawan lainnya. "Yang paling penting digunakan isu-isu pembangunan, isu-isu gagasan besar dari para calon agar masyarakat pemilih itu memilih dengan pertimbangan yang rasional. Maka dari itu Nasdem meminta serta kami akan bekerja sekuat tenaga untuk meningkatkan demokrasi yang ada di Indonesia," ujar dia kepada Casino Online Terpercaya. Edy sebelumnya sudah mengklarifikasi video dirinya yang terlihat sedang membagi-bagikan uang. Dia mengatakan bahwa saat itu dia tengah menghadiri sebuah acara di gereja yang ada di kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). "Begini. Kegiatan di Sumatra Utara, merupakan adat ya, bisa dibilang adat ya. Setiap ada kegiatan begitu ada anak yang menyanyi ada apa pasti ada saweran. Itu sudah merupakan salah satu budaya ya," kata Edy di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Jumat 5 Januari 2018. Mantan Pangkostrad tersebut mengaku bahwa dirinya iba melihat kondisi gereja yang didatanginya karena terlihat sangat memprihatinkan. Karena itu, dia berniat membantu gereja itu sebagaimana terekam dalam video yang telah beredar. Ia pun menegaskan bahwa apa yang telah dilakukannya belum diatur dalam undang-undang No. 10 Tahun 2016 tentang Pilkada. "Kita membantu anak-anak kecil serta hal tersebut kan belum ada di ketentuan pilkada," lanjut Edy kepada Agen Judi Casino. Sebelumnya sempat beredar video mengenai Edy Rahmayadi yang tengah membagikan uang selembaran Rp 50.000 kepada sejumlah anak di gereja. Dalam video itu Edy terlihat sedang mengenakan kemeja putih. |
||||||||||