|
||||||||||
[ 02-12-2016 ]
Cewek Kerja Di Salon | slot games | judi game slotBerawal dari judi game slot temanku yang hendak potong rambut di salon dekat kampus medan awala bulan kemarin. Disaat itu aku baru tahu ternyata wanita yang bekerja di salon tidak semuanya bisa main slot games atau di ajak ke hotel tapi ada sebagian yang bisa di ajak kencan.Pada hari sabtu kemarin kami sepakat untuk potong rambut dan kita janjian jam 1 siang di tempat. Pertama kali aku masuk, aku langsung menuju ke meja reception dan di sana aku mengatakan niat untuk potong rambut dan main judi gama slot kepada yang jaga. Dikatakan oleh wanita cantik yang duduk di balik meja reception agar aku menunggu sebentar sebab sibuk semua. Sambil menunggu aku mencoba untuk melihat-lihat sekitar siapa tahu ada temanku, tapi tidak terlihat ada temanku di antara semua orang tersebut. Mungkin dia belum datang, pikirku. Kuakui bahwa hampir semua wanita yang bekerja di salon ini sangat cantik-cantik dan putih mulus dengan postur tubuh yang proporsional dan aduhai. Kalau boleh memperkirakan umur mereka, mereka berumur sekitar 19-30 tahun. Aku jadi teringat dengan omongan temanku, MURNI, bahwa mereka bisa diajak kencan dan di sini juga ada judi game slot. Namun aku sendiri masih ragu-ragu sebab salon ini benar-benar seperti salon pada umumnya. Setelah beberapa menit menunggu, aku dipanggi oleh reception bahwa aku sudah dapat memotong rambut sambil menunjuk ke salah satu tempat yang kosong. Aku pun menuju ke arah yang ditunjukan. Beberapa detik kemudian seorang wanita muda dan cantik datang menugur sambil memegang rambutku. “Mas, rambutnya mau potong model apa ya dan mau main slot games gak?” katanya sambil melihatku lewat cermin dan tetap melihatku sambil memegang rambutku yang sudah agak panjang. “Mmm.. dirapi’in aja Mbak!” kataku sambil tersenyum. Lalu seperti halnya di tempat cukur rambut pada umumnya, aku pun diberi penutup kain pada seluruh tubuhku untuk menghindari potongan rambut kecil. Beberapa menit pertama aku begitu kaku dan dingin. Aku yang diam saja dan dia sibuk motong rambutku yang agak panjang ini. Sangat tidak enak rasanya dan aku mencoba untuk mencairkan suasana. “Mbak.. udah lama kerja di slot games sini?” tanyaku. “Kira-kira sudah enam bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru sekali ya potong di sini?” sambungnya sambil tetap memotong rambut. “Iya.. kemarenan saya pas lewat jalan ini, terus kok ada salon ini, ya udah dech, saya potong di sini aja. Ini juga janjian sama temen saya kok , tapi mana ya kok belum datang- datang juga?” jawabku sedikit berbohong. “Ooo..” jawabnya singkat dan berkesan cuek. “Hei..” terdengar suara temanku sambil menepuk pundaku. “Eh.. elo baru dateng ya ?” tanyaku. “Iya nih.. tadi di bawah jembatan sangat macet jadi agak lama deh, mm.. gue potong dulu yach..” jawabnya sambil berjalan. Ngobrol punya ngobrol, akhirnya kami dekat, dan belakangan aku tahu silvia namanya,20 tahun, dia kost di daerah dekat salon juga, dia orang pekanbaru, dia enam bersaudara dan dia anak ketiga. Kami pun sepakat untuk janjian ketemu di luar pada hari Senin.Sampai sekarang dia sudah menjadi pacer ku dan kami berencana untuk menikah. |
||||||||||